Senin, 23 Februari 2015

N R C A

• NRCA adalah salah satu perusahaan konstruksi swasta terkemuka di Indonesia, yang mengkhususkan diri dalam high-rise buildings, commercial complexes, dan medium-to-large scale manufacturing facilities
• Selama bertahun-tahun, NRCA telah menjadi salah satu pilar utama pertumbuhan SSIA dan profitabilitas, dan telah membangun track record yang tangguh untuk memenangkan coveted projects

• Proyek infrastruktur Jalan Tol Cikampek –Palimanan sepanjang 116 Km, YANG MERUPAKAN PROYEK UNGGULAN NRCA berjalan sesuai jadwal dan menurut rencana AKAN SELESAI PADA BULAN JUNI 2015 dan AKAN RESMI BEROPERASI PADA BULAN AGUSTUS 2015. Sampai dengan September 2014 progress-nya telah mencapai 60% dan akan mencapai 80% pada bulan Desember 2014. Proyek tersebut akan memberikan kontribusi yang cukup besar untuk laba bersih NRCA pada tahun 2014 yang diharapkan mencapai Rp 250 miliar. 

• Beberapa proyek besar yang diperoleh pada tahun 2014, termasuk:
- Palma Tower 2, Jakarta
- Holiday Inn Express Hotel, Bali
- Garden Wing Hotel & Apart, Karawang.
- Paddington Tinggi Residences Alam Sutra
- Lombok Epicentrum Mall, Mataram
- Wilmar Business Institute, Medan

-  Konstruksi jalan tol Cipali yg sudah dimulai sejak tanggal 1 Februari 2013, dimana NRCA sebagai salah satu konstruktor-nya (konstruktor lainnya PT Karabha Gryamandiri) sudah mulai mengerjakan land clearing dan pembentukan badan jalan. Proyek ini dijadwalkan akan selesai dalam 30 bulan berikutnya. Artinya? Kecuali terdapat kejadian luar biasa yang menyebabkan konstruksi jalan tol Cipali tidak bisa dilanjutkan, maka NRCA sudah mengamankan satu sumber pendapatannya hingga tahun 2015. Nilai kontrak untuk jalan tol Cipali ini mencapai Rp7.7 trilyun untuk masa kerja selama dua setengah tahun.

- Diluar jalan tol Cipali, beberapa proyek yang sudah dipegang NRCA adalah pembangunan superblok Ciputra World II di Jakarta (milik Ciputra Property/CTRP, dan apartemen Parahyangan Residence di Bandung. Kedua proyek tersebut juga sudah mulai dikerjakan, dimana biaya dan modal kerjanya diambil dari dana IPO-nya kemarin, sebesar Rp260 milyar. Satu lagi proyek yang sudah dipegang perusahaan, meski pembiayaannya bukan mengambil dari dana hasil IPO, adalah pembangunan satu menara perkantoran di Sudirman, tentunya diluar proyek-proyek lain yang lebih kecil.

- Spt induknya (SSIA), NRCA memiliki komposisi neraca yang sehat, dengan jumlah interest bearing debt yang sedikit, serta nilai ekuitas yang hampir sepenuhnya berasal dari akumulasi saldo labanya. 

- karena NRCA tergolong merupakan perusahaan konstruksi kecil dengan aset hanya sekitar Rp1.1 trilyun setelah IPO, maka prospek pertumbuhannya praktis lebih terbuka ketimbang perusahaan-perusahaan konstruksi lainnya seperti ADHI, WIKA, atau WSKT, yang rata-rata sudah berukuran lumayan besar. Mungkin itu pula yang menyebabkan Saratoga masuk ke NRCA ini dengan membeli 7% sahamnya di harga IPO senilai Rp105 milyar, karena ciri khas perusahaan private equity adalah mereka selalu masuk ke perusahaan start-up yang masih kecil, memiliki risiko tinggi, tapi juga memiliki potensi growth yang besar. 

- Jika NRCA sukses dengan jalan tol Cipali-nya, maka itu bisa menjadi batu loncatan bagi perusahaan untuk menjadi perusahaan konstruksi raksasa, dan itu sebabnya NRCA ini boleh dikatakan memiliki potensi growth yang besar tadi. Potensi tersebut juga didukung oleh posisi perusahaan sebagai anak usaha dari SSIA, yang juga bergerak di bidang properti dan kawasan industri, sehingga NRCA bisa bersinergi dengan anak-anak usaha SSIA lainnya untuk memaksimalkan pendapatan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar