• NRCA adalah salah satu perusahaan konstruksi swasta terkemuka di
Indonesia, yang mengkhususkan diri dalam high-rise buildings, commercial
complexes, dan medium-to-large scale manufacturing facilities
• Selama bertahun-tahun, NRCA telah menjadi salah satu pilar utama
pertumbuhan SSIA dan profitabilitas, dan telah membangun track record yang
tangguh untuk memenangkan coveted projects
• Proyek infrastruktur Jalan Tol Cikampek –Palimanan sepanjang 116
Km, YANG MERUPAKAN PROYEK UNGGULAN NRCA berjalan sesuai jadwal dan menurut
rencana AKAN SELESAI PADA BULAN JUNI 2015 dan AKAN RESMI BEROPERASI PADA BULAN
AGUSTUS 2015. Sampai dengan September 2014 progress-nya telah mencapai 60% dan
akan mencapai 80% pada bulan Desember 2014. Proyek tersebut akan memberikan
kontribusi yang cukup besar untuk laba bersih NRCA pada tahun 2014 yang
diharapkan mencapai Rp 250 miliar.
• Beberapa proyek besar yang diperoleh pada tahun 2014,
termasuk:
- Palma Tower 2, Jakarta
- Holiday Inn Express Hotel, Bali
- Garden Wing Hotel & Apart, Karawang.
- Paddington Tinggi Residences Alam Sutra
- Lombok Epicentrum Mall, Mataram
- Wilmar Business Institute, Medan
- Palma Tower 2, Jakarta
- Holiday Inn Express Hotel, Bali
- Garden Wing Hotel & Apart, Karawang.
- Paddington Tinggi Residences Alam Sutra
- Lombok Epicentrum Mall, Mataram
- Wilmar Business Institute, Medan
- Konstruksi jalan tol Cipali yg sudah dimulai sejak tanggal 1
Februari 2013, dimana NRCA sebagai salah satu konstruktor-nya (konstruktor
lainnya PT Karabha Gryamandiri) sudah mulai mengerjakan land clearing dan
pembentukan badan jalan. Proyek ini dijadwalkan akan selesai dalam 30 bulan
berikutnya. Artinya? Kecuali terdapat kejadian luar biasa yang menyebabkan
konstruksi jalan tol Cipali tidak bisa dilanjutkan, maka NRCA sudah mengamankan
satu sumber pendapatannya hingga tahun 2015. Nilai kontrak untuk jalan tol
Cipali ini mencapai Rp7.7 trilyun untuk masa kerja selama dua setengah
tahun.
- Diluar jalan tol Cipali, beberapa proyek yang sudah dipegang NRCA
adalah pembangunan superblok Ciputra World II di Jakarta (milik Ciputra
Property/CTRP, dan apartemen Parahyangan Residence di Bandung. Kedua proyek
tersebut juga sudah mulai dikerjakan, dimana biaya dan modal kerjanya diambil
dari dana IPO-nya kemarin, sebesar Rp260 milyar. Satu lagi proyek yang sudah
dipegang perusahaan, meski pembiayaannya bukan mengambil dari dana hasil IPO,
adalah pembangunan satu menara perkantoran di Sudirman, tentunya diluar
proyek-proyek lain yang lebih kecil.
- Spt induknya (SSIA), NRCA memiliki komposisi neraca yang sehat,
dengan jumlah interest bearing debt yang sedikit, serta nilai ekuitas yang
hampir sepenuhnya berasal dari akumulasi saldo labanya.
- karena NRCA tergolong merupakan perusahaan konstruksi kecil dengan
aset hanya sekitar Rp1.1 trilyun setelah IPO, maka prospek pertumbuhannya
praktis lebih terbuka ketimbang perusahaan-perusahaan konstruksi lainnya seperti
ADHI, WIKA, atau WSKT, yang rata-rata sudah berukuran lumayan besar. Mungkin itu
pula yang menyebabkan Saratoga masuk ke NRCA ini dengan membeli 7% sahamnya di
harga IPO senilai Rp105 milyar, karena ciri khas perusahaan private equity
adalah mereka selalu masuk ke perusahaan start-up yang masih kecil, memiliki
risiko tinggi, tapi juga memiliki potensi growth yang besar.
- Jika NRCA sukses dengan jalan tol Cipali-nya, maka itu bisa menjadi
batu loncatan bagi perusahaan untuk menjadi perusahaan konstruksi raksasa, dan
itu sebabnya NRCA ini boleh dikatakan memiliki potensi growth yang besar tadi.
Potensi tersebut juga didukung oleh posisi perusahaan sebagai anak usaha dari
SSIA, yang juga bergerak di bidang properti dan kawasan industri, sehingga NRCA
bisa bersinergi dengan anak-anak usaha SSIA lainnya untuk memaksimalkan
pendapatan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar